Selasa, 24 November 2009

Musik Untuk Perkembangan Otak

 


Saryanto, S. Sn.
Guru Seni Musik SMP Kartika II-2 Bandar Lampung


MUSIK adalah musik. Musik dan otak kalau kita lihat keduanya memang sama sekali tidak saling berkaitan. Tapi untuk membuat sebuah karya musik sangat di perlukan tingkat intelektual yang lebih dari seorang komposer. Mengapa musik sangat di butuhkan bagi perkembangan otak manusia? Dan apa hubungan dari keduanya? Ada penelitian yang di lakukan oleh para ilmuwan dan implikasi yang di peroleh dari penelitian yang di lakukan akhir-akhir ini menyebutkan bahwa musik lebih penting dari disiplin yang lain seperti yang orang pikirkan selama ini. Misalnya artikel tentang pendidikan musik dengan judul “Rangsangan Musik Terhadap Perkembangan Otak”. Ini tentu bukan hal yang asing lagi untuk kita karena telah lama dibedakan antara perilaku pendidikan musik dengan perilaku neurosains yaitu bidang yang berurusan dengan otak dan perilaku. DR. Djohan Salim, M. Hum. dosen Jurusan Musik, Institut Seni Indonesia Yogyakarta dan seorang Psikolog musik dalam bukunya yang berjudul “Psikologi Musik” menyebutkan implikasi yang lain yang mengejutkan adalah bahwa seseorang dapat “berkembang”, misalnya meningkatkan bagian otak tertentu dengan latihan musik atau membentuk otak yang berhubungan dengan apa yang hendak di lakukan. Latihan musik secara motorik yang benar akan menjadikan orang mudah mengikutsertakan sel-sel otak untuk bekerja bersama secara lebih efisien. Sebaliknya kalau terlalu banyak latihan dan tanpa keteraturan mungkin akan berbahaya bagi otak.

Ada pernyataan dari salah satu artikel mengenai hubungan otak dan musik, dengan maksud untuk memberi dorongan pada para guru musik yang kurang berlatih musik untuk berusaha mengkreasi aktivitas musik dalam ruangan kelas, atau kepada orang tua yang anak-anaknya kurang terlatih/berlatih musik atau belajar musik untuk berusaha mengkreasi aktivitas musik dalam lingkungan keluarganya atau masyarakat yang lebih luas. Seperti ungkapan Carles Robert Darwin seorang tokoh yang di kenal sebagai pencipta teori Revolusioner dan teorinya ini di anggap sebagai komponen integral dari biologi yang jenius di akhir karir kreatifnya ia percaya bahwa intelektualnya akan lebih di untungkan dengan keterlibatan yang lebih banyak melalui musik. Apapun efek yang akan terjadi pada Darwin ini sebuah warisan yang tak ternilai dari manusia yang percaya bahwa musik penting dalam kaitannya dengan fungsi otak manusia.
Anak yang belum terlatih atau belajar musik sebelum usia 11 tahun ini bukan merupakan bentuk keterpurukan atau sebuah bencana baginya, mungkin ia hanya akan menjadi tuna atau buta nada. Ada dua hal secara definitif agar sirkuit saraf dapat menerima rangsangan secara maksimal sesuai dengan perkembangan otaknya. Yang pertama adalah perlu di pertimbangkan agar sedini mungkin mulai melakukan aktivitas musik termasuk dalam pendidikan di sekolah atau permainan (sebaiknya di lakukan sebelum anak berusia 11 tahun). Sebenarnya bayi yang masih dalam kandungan sudah memiliki kemampuan musikalitas. Hal ini telah di buktikan bahwa penundaan melakukan aktivitas musik akan memberi pengaruh terhadap penguasaan kompetensi musik yang telah di miliki anak pada tahap perkembangan. Anak sebelum duduk di bangku sekolahpun secara alamiah telah menunjukkan ketertarikan terhadap musik dalam banyak proses kognitif. Kenyataan ini akan menunjang proses pemahaman anak terhadap musik secara logika dan perilaku. Yang ke dua adalah apakah anak akan memperoleh keuntungan secara musikal bila di ajar oleh guru kelasnya jika di banding dengan guru musik khusus? Jawababnya adalah “ya”. Memang kebanyakan anak yang belajar musik di perkenalkan dengan aktivitas musik seperti bernyanyi atau menggunakan instrumen musik ritmis (perkusi). Memang benar bahwa guru musik yang terlatih dapat membantu anak meraih tingkat prestasi yang lebih tinggi. Tapi hal ini tidak mengurangi pengaruh penting dari guru kelas. Hasil dari beberapa penelitian terakhir menyebutkan bahwa anak pra-sekolah belajar dengan baik tentang musik dan perhatiannya akan meningkat bila pelajaran musik di berikan oleh guru kelas. Oleh sebab itu para guru yang mengajar di kelas memiliki kewajiban untuk dapat mendorong atau meningkatkan kegiatan musik di dalam kelas.

Banyak pembuktian tentang kemampuan pengembangan saraf otak manusia secara maksimal berasal dari penelitian terhadap anak di bawah usia belasan tahun. Perlu kita ketahui bahwa sebagian besar dari populasi manusia berada dalam posisi non-musik. Namun demikian selalu ada pilihan. Misalnya seseorang yang berusia 21 tahun ingin belajar musik dan bermain alat musik. Mungkin semua anak yang berusia lewat belasan tahun ketika pertama kali menunjukkan ketertarikannya terhadap musik atau bernyanyi akan merasa kecil hati atau minder.
Bila ada pertanyaan tentang musik, apakah kita dapat mencari jawaban hanya dengan bertanya pada seseorang dan merenungkan apa yang kita ketahui? Misalnya bila kita ingin mengetahui sebarapa tingkat musikalitas seseorang, tentu kita tidak bisa dengan hanya menghitung berapa banyak orang atau anak yang belajar memainkan alat musik. Bila kita ingin tahu mengapa pemain gitar profesional mulai dengan pencarian yang sulit, sementara guru gitar hanya perlu menjelaskan teknik yang benar dan memberi koreksi perbaikan.

Alasan utamanya adalah karena bertanya pada pengalaman musikal sendiri tidaklah cukup untuk menjawab semua pertanyaan itu adalah kita benar-benar tidak tahu. Banyak pengalaman yang kita hadapi tidak benar-benar berhubungan langsung dengan pemikiran kita. Secara singkat otak kita di atur untuk digunakan semaksimal mungkin tetapi penggunaannya yang paling banyak adalah berdasarkan pengalaman.
Setiap orang memiliki ratusan otot di seluruh tubuhnya yang secara terus menerus mengirim informasi ke otak dangan tepat pada sejumlah jangkauan atau kontraksi yang terjadi setiap saat. Ingatan adalah sebuah kemampuan mental seseorang sebagai aspek akal yang berbeda. Orang merekam semua yang masuk ke dalam otaknya melalui salah satu dari panca indera. Apa yang di lihat, di cium, di dengar, di sentuh dan di rasakan seseorang di rekam oleh ingatan agar tetap ada sepanjang hidupnya. Begitu juga dengan musik yang di dengarnya. Sekali orang mendengar musik yang menakjubkan maka akan terekam dalam ingatan jangka panjang.

Sistem auditori seseorang dapat mengorganisasikan aliran suara ke dalam persepsi khusus yang di alami secara sadar. Sehingga orang dapat mempersepsikan suara semua instrumen musik. Contohnya sistem auditori secara otomatis akan membawa rangsangan suara hiruk pikuk menyentuh gendang telinga yang di alami sebagai sebuah musik. Hasil penelitian psikologi mengenai proses kognitif dari Deutsch (th.1982) menunjukkan bila pengulangan nada-nada dari dua pitch yang berbeda dihadirkan dalam tempo yang cepat, maka pendengar akan menerima dua garis melodi yang paralel. Hal itu karena otak manusia mengelompokkan nada-nada yang terdekat dengan pitch dan menerima.

Secara otomatis pengelompokan nada-nada tersebut tanpa disadari juga mengambil porsi bagian-bagian musikal lainnya, seperti tempo, ritme, dinamik dan warna suara. Selain itu otak juga bertugas mengelompokkan suara serta cenderung menyatukan secara bersama karena berhubungan dengan ruang di dalam otak manusia. Ini sama dengan posisi instrument sejenis yang berkelompok dalam orchestra. Dari hasil penelitian psikologi musik di ketahui banyak pengetahuan tentang musik yang diperoleh seseorang secara tanpa di sadari.

Ada dua hal yang perlu disampaikan mengenai perkembangan otak manusia. Pertama otak dapat memberi tahu bagaimana cara kerjanya, apa yang terjadi di dalam otak untuk membuat proses kesadaran dan ketidak sadaran dalam musik, baik saat mendengar, mencipta ataupun mempertunjukkannya. Kedua mungkin yang lebih penting adalah bahwa otak dapat memberi tahu kapabilitas musikal seseorang, walau ia tidak muncul kepermukaan dalam perilaku dan kesadaran. Mengapa ini penting? Karena untuk memahami potensi dan pentingnya musik dalam kehidupan manusia. Tugas yang utama adalah kita harus lebih dulu tahu kemampuan manusia. Kepercayaan yang menyatakan bahwa sebagian dari seseorang adalah musikal atau lahir dengan bakat berupa bongkahan musikal yang penting serta di peruntukkan ketika seseorang belajar memainkan alat musik.

Tidak ada komentar:
Write komentar